panen300 caribenet.com.br panen300 aranuma.com slot depo 10k

Menu

Mode Gelap
RSUD Jombang Sosialisasi Terkait Dislokasi Sendi dan Cedera Yang Perlu Diwaspadai Intimidasi Wartawati Peliput Sampah Berujung Damai, Oknum TOMAS Kompak Meminta Maaf Liput Tumpukan Sampah, Wartawati Online Sidoarjo Diintimidasi Oknum Tokoh Masyarakat Kelurahan Krian Bupati Jombang Pacu Turunkan Angka Pengangguran Lewat Pelatihan Kerja Terpadu Bupati Jombang Launching Program Refuse Derived Fuel (RDF) “Seger” di TPA Sampah Banjardowo KBIHU Perharsia Kota Malang Perkuat Leadership Bagi Para Ketua Rombongan Haji

Berita

Rombongan 5 Bus Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Tiba, Disambut Tangis Haru Keluarga

badge-check


					Screenshot Perbesar

Screenshot

Krisnanews.id – Mojokerto – Setelah menanti sejak Selasa Sore (28/01/2025), 5 bus rombongan siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 kota Mojokerto tiba di sekolah di jalan Karyawan Kota Mojokerto, sekira pukul 21.30 WIB. Kedatangan 250 siswa tersebut langsung disambut tangis haru para orang tua masing-masing.

Setelah seluruh siswa SMPN 7 kota Mojokerto turun dari bus, rarusan siswa langsung diminta masuk ke dalam dan dikumpulkan di halaman sekolah.

Selanjutnya, para guru langsung mengabsen siswa satu per satu dan memeriksa kesehatan siswa yang sakit. Usai diberi pengarahan oleh Ali Kuncoro PJ Walikota Mojokerto, para siswa langsung dijemput orang tuanya masing-masing.

Mojokerto, Krisnanews.id

Gangsar Widodo (55), salah satu orang tua siswa mengatakan, baru mengetahui musibah di Pantai Drini, Gunung Kidul, Jogjakarta tersebut pada Selasa pagi (28/01/2025) sekira pukul 08.30 pagi. Kabar duka tersebut didapat dari putrinya.

“Kata anak saya, Pantai Drini merupakan tujuan pertama program outing class SMPN 7. Saat kejadian, sebagian besar siswa masih banyak yang ganti baju dan sarapan pagi. Kalau anak-anak yang tenggelam itu karena mereka buru-buru ingin berenang ke pantai,” terang Gangsar Widodo.

Sementara itu, Listina Fitri (13), salah satu siswi SMPN 7 Kota Mojokerto mengungkapkan, saat kejadian tiba-tiba salah satu guru pendamping berteriak lantang untuk mengumpulkan para siswa. Bahkan para siswa dilarang pergi ke pantai tanpa ijin guru pendamping.

“Tiba-tiba saat kami sedang ganti baju dan makan pagi, salah satu ibu guru berteriak supaya siswa berkumpul dan tidak pergi ke daerah pantai Drini tanpa ijin. Karena ada beberapa teman yang keburu nyebur ke pantai untuk berenang dan berendam,” kata Listina dengan wajah masih tegang.

Listina menambahkan, seandainya tidak ada musibah, sudah ada beberapa lokasi wisata di kawasan Gunung Kidul hingga kota Jogjakarta yang akan disinggahi. Namun karena ada musibah, seluruh kegiatan outing class dibatalkan dan kembali ke kota Mojokerto.

“Rencananya pergi ke sejumlah tempat wisata dan diakhiri jalan-jalan ke Malioboro. Namun karena musibah ini, semua acara study tour dibatalkan,” pungkasnya. (Kr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

RSUD Jombang Sosialisasi Terkait Dislokasi Sendi dan Cedera Yang Perlu Diwaspadai

23 Mei 2025 - 09:19 WIB

Intimidasi Wartawati Peliput Sampah Berujung Damai, Oknum TOMAS Kompak Meminta Maaf

22 Mei 2025 - 14:39 WIB

Liput Tumpukan Sampah, Wartawati Online Sidoarjo Diintimidasi Oknum Tokoh Masyarakat Kelurahan Krian

20 Mei 2025 - 14:55 WIB

Bupati Jombang Pacu Turunkan Angka Pengangguran Lewat Pelatihan Kerja Terpadu

19 Mei 2025 - 15:35 WIB

Bupati Jombang Launching Program Refuse Derived Fuel (RDF) “Seger” di TPA Sampah Banjardowo

19 Mei 2025 - 15:21 WIB

Trending di Berita