Krisnanews.id – Jombang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang menggelar kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) dengan melibatkan bermacam unsur masyarakat. Acara tersebut berlangsung di Ruang Bung Hatta RSUD Jombang pada Jumat pagi (28/02/2025).
Bagi masyarakat awam, perlu mengetahui tentang Forum Konsultasi Publik (FKP), seperti yang digelar oleh RSUD Jombang. Yakni Standar Pelayanan Publik sebagai sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam hal ini RSUD Jombang melalui dialog dan diskusi partisipatif antara penyelenggara layanan dan masyarakat selaku pengguna/penerima pelayanan.

Kegiatan FKP RSUD Jombang kali ini berlangsung komunikatif dan dinamis dengan meng-input berbagai masukan dan saran dari stakeholder serta perwakilan dari berbagai elemen masyarakat.
Dari komunikasi yang terjalin antara perwakilan masyarakat bersama pihak manajemen RSUD Jombang terdapat salah satu poin bahasan menarik. Yakni terkait persiapan dan kesiapan RSUD Jombang dalam menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Kelas KRIS tersebut masih banyak publik yang belum tahu. Padahal penerapan kelas KRIS tersebut yang akan menggantikan klasifikasi sistem kelas 1, 2 dan 3 untuk peserta BPJS Kesehatan mulai Juli 2025 mendatang.
Dalam diskusi FKP, salah seorang delegasi perwakilan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang mengingatkan arti penting dari persiapan demi menunjang kenyamanan pasien RSUD Jombang. Termasuk juga standar jumlah tempat tidur maksimal empat bed dalam satu ruangan dan tidak boleh lebih.
Salah satu peserta FKP dari Perkumpulan Disabilitas Jombang, Adib Sumarsono menyampaikan masukan seputar fasilitas yang ada rumah sakit. Adib mengungkapkan apresiasinya terkait pelayanan RSUD Jombang yang menurutnya sudah masuk kategori sangat baik. Namun demikian, sebagai penyandang disabilitas ia mengeluhkan aksesibilitas kamar mandi atau ponten umum yang belum ramah bagi pengguna kursi roda seperti dirinya.
“Maaf ya, pintu masuknya kamar mandi cukup sempit. Saya sebagai disabilitas yang menggunakan kursi roda kesulitan untuk masuk atau keluar dari kamar mandi. Tolonh kalau bisa untuk dilebarkan,” keluh Adib.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Direktur RSUD Jombang, Mulya mengucapkan terima kasih atas masukan dari Adib yang mewakili masyarakat disabilitas di Jombang. Mulya mengungkapkan, pihak RSUD Jombang akan segera melakukan perbaikan danT pembenahan kamar mandi yang ada di RSUD Jombang. Tak luput juga, Mulya juga mengatakan, akan segera merealisasikan kesiapan pihak RSUD Jombang dalam menerapkan standar KRIS untuk pasien BPJS.
“Terkait mengenai KRIS, RSUD Jombang sudah mulai melakukan pembenahan. Salah satu di antaranya perluasan kamar rawat inap dan kamar mandi di dalamnya, agar sesuai dengan standar KRIS. Sehingga kursi roda bisa mengakses keluar-masuk dengan mudah,” terang Mulya.
Masih kata Mulya, pihak RSUD Jombang hingga saat ini telah mencatat tingkat atau indeks kepuasan masyarakat (IKM) menyentuh angka 89 persen. Artinya, imbuh Mulya, berbagai inovasi dan terobosan akan terus diterapkan di bawah leadership Direktur RSUD Jombang, Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes. Mulya juga menyebut leadership dan aneka inovasi dari RSUD Jombang, baru-baru ini (18/02/2025), diundang khusus sebagai pembicara utama oleh Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes TNI AD). Saat itu, Direktur RSUD Jombang mendapat amanah untuk membagikan pengalaman dan strategi dalam meningkatkan mutu pelayanan serta kinerja manajerial tata kelola rumah sakit pemerintah yang sehat dan akuntabel.
Mulya menambahkan, dengan adanya sistem pelayanan yang responsif, transparan, akuntabel dan berbasis kebutuhan pasien, maka RSUD Jombang kini menjadi salah satu model pengelolaan rumah sakit pemerintah yang efektif, proaktif dan efisien di Indonesia. Bahkan, lanjut Mulya, berbagai program unggulan seperti sistem rujukan cepat, digitalisasi layanan, serta optimalisasi pengelolaan tenaga medis kini masih terus dikembangkan.
“Memang kita masih butuh masukan dan kritik yang konstruktif guna meningkatkan inovasi RSUD Jombangagar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan,” tandas Mulya.
Terpisah saat dikonfirmasi by phone ketika masih mendampingi Bupati Warsubi usai mengikuti program retreat di Akmil Magelang, Direktur RSUD Jombang, Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes menjelaskan, bahwa tujuan FKP untuk meningkatkan peran serta publik dari berbagai elemen masyarakat dalam peningkatan mutu layanan kesehatan.
“Alhamdulillah, terima kasih sebesar-besarnya, kami banyak mendapatkan saran dan masukan dari stakeholder dan perwakilan masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Tentu saja hal tersebut sebagai landasan kerja bagi kami untuk menentukan kebijakan layanan yang tepat. Sehingga pelayanan kesehatan yang kami berikan akan sesuai dengan harapan dan tentunya kebutuhan masyarakat,” urai Direktur RSUD Jombang yang akrab disapa Ning Eyik ini ramah.
Sejauh ini, jelas Ning Eyik, pihak RSUD Jombang terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjadikan rumah sakit plat merah tersebut sebagai fasilitas kesehatan rujukan yang nyaman, aman, ramah dan profesional bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Insha Allah, kami.akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat. Karena kami rumah sakit rujukan, sehingga pasien yang kami layani ada yang berasal dari Nganjuk, Kediri, Lamongan dan Batu,” pungkas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.(Kr)