Krisnanews.id – Jombang – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang saat ini telah menunjuk konsultan perencana proyek rehabilitasi trotoar dan drainase Jalan Presiden KH Abdurrahmin Wahid (Gus Dur) di sisi utara.
Kabar terbaru, Dinas Perkim Jombang sudah masuk tahapan penyusunan dokumen perencanaan proyek. Kontrak kerja dijadwalkan akan tuntas dalam rentang waktu selama 60 hari kalender.

’’Untuk pekerjaan perencanaan saat ini masih berproses dan dilaksanakan oleh CV Mahesa Konsultan dengan masa kontrak 60 hari kalender. Nantinya fokus pekerjaannya pada sisi utara Jalan Gus Dur,’’ kata Kepala Dinas Perkim Jombang, Agung Hariadi, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kawasan Permukiman, Ahmad Rofiq Ashari, di ruang kerjanya, Rabu siang (19/03/2025).
Agung menyebut, saat ini pihak konsultan perencana masih fokus menyelesaikan penyusunan dokumen. Fokus penanganan nantinya akan difokuskan pada sisi utara jalan Gus Dur, dikarenakan berbagai macam pertimbangan.
Perlu diketahui, proyek rehabilitasi Jalan Gus Dur tersebut menjadi paket proyek lanjutan dari sisi selatan 2023 lalu. Termasuk juga di lokasi tersebut kondisi drainasenya masih butuh penanganan lebih lanjut pula.
’’Perkembangan pembangunan dan pemanfaatan kawasan perkotaan terutama di sekitar Jalan Gus Dur kini berkembang semakin pesat. Tentu saja hal ini menyebabkan lahan yang telah terbangun atau tertutup semakin meningkat signifikan,’’ urai mantan Inspektur Pembantu (Irban) Bidang Pembangunan Inspektorat Jombang.
Agung menambahkan, ketiba pembangunan suatu wilayah di perkotaan bila tidak diimbangi dengan penataan sistem drainase perkotaan dan peningkatan kapasitas saluran pembuangan, maka dapat dipastikan akan memicu koefisien air limpasan semakin besar.
Perlu diketahui, koefisien air limpasan adalah angka yang menunjukan perbandingan antara jumlah air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah dan curah hujan. Koefisien limpasan dapat ditentukan berdasarkan pengamatan di lapangan tergantung pada keadaan tanah, jenis tanaman dan vegetasi.
”Hal inilah yang akan berpotensi menimbulkan genangan atau bahkan potensi banjir di kawasan stadion dan sekitarnya,’’ terang Rofiq menimpali penjelasan Agung Hariadi.
Faktanya, hingga saat ini untuk kawasan protokoker Jalan Gus Dur sisi timur menjadi lokasi langganan genangan rutin acap kali terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Nantinya, imbuh Agung lagi, dalam merehabilitasi drainase dan trotoar Jaoan Gus Dur, sebelumnya sudah dilakukan survey secara komprehensif (menyeluruh) untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sistem drainase yang ada. Sehingga, lanjutnya, permasalahan genangan air di wilayah kawasan Jalan Gus Dur dapat diketahui secara menyeluruh.
’’Tujuan kegiatan ini tentunya untuk menciptakan kondisi dimana ketika turun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi waktu yang lama di suatu kawasan bisa selekasnya menyusut atau mengering dalam tempo singkat. Kegiatan rehabilitasi JalannGus Dur kali ini merupakan kelanjutan dari kegiatan proyek sebelumnya di tahun 2023 lalu. Yakni berlokasi di sisi selatan Jalan Gus Dur bagian timur,’’ terang Agung.
Disisi lain, kata Agung, Pemkab Jombang mengemban tanggung jawab untuk melakukan dan menuntaskan seluruh penyelenggaraan sistem drainase di perkotaan yang terus berkembang.
Karena itu, tandas agung, tahun 2025 ini pihaknya akan segera merehabilitasi drainase khususnya di kawasan letter T.
”Sebab lokasi proyek rehabilitasi tersebut posisinya sangat strategis. Yakni sebagai pintu masuk utama menuju pusat Jombang kota dari arah timur, atau dari arah Surabaya menuju Jombang” pungkas alumnus Magister Manajemen Unmer Malang diamini Rofiq. (Kr)