KrisnaNews.id_Jombang_ Dalam Rangka memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada 29 Oktober, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang memberikan edukasi dan konseling mengenai penanganan stroke terhadap pasien, keluarga pasien serta masyarakat umum pada hari Sabtu pagi (2/11/2024).
Kegiatan tersebut diikuti puluhan pasien stroke yang hadir di dalam ruang tunggu Poli Syaraf RSUD Jombang. Sejumlah dokter spesialis yang berkompeten di bidang penanganan penyakit stroke ikut memberikan pemaparan materi penting mengenai penyakit stroke dan penanganan medisnya.

Di antaranya, dr. Nella Lusti Widhianingsih, Sp.S dan dr. Sigit Hari Nursjamsu, Sp.S. Keduanya adalah dokter spesialis syaraf yang berpengalaman di RSUD Jombang. Sementara itu para pasien nampak duduk rapi dan tertib di tempat yang telah disediakan. Nampak sejumlah pasien stroke duduk di atas kursi roda. Ada pula yang terpaksa berjalan dengan dipapah oleh keluarganya saat datang ke lokasi.
Dalam sambutannya mewakili Direktur RSUD Jombang Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes, Dokter Nella memulai pemaparannya mengenai pemahaman dasar tentang stroke. Yakni, suatu keadaan ditemukannya tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa gangguan saraf sebagian atau menyeluruh.
Hal itu, jelas dokter Nella, dapat memberat (semakin berat) dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan bahkan dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (pembuluh darah).
“Kejadian stroke meningkat 50 persen dalam 17 tahun terakhir,” papar dokter Nella dengan sabar di hadapan puluhan pasien stroke.
Menurut dokter berjilbab dan murah senyum ini, tercatat sebanyak 12,2 juta kasus baru stroke per tahun. Detailnya, satu kasus dalam tiga detik per hari.
“Stroke menjadi pemicu utama disabilitas di seluruh dunia. Stroke juga menjadi penyebab kematian kedua di seluruh dunia,” tandasnya.
Dokter Nella menambahkan, penyakit stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi akibat gangguan pasokan aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak.
“Satu juta stroke per tahun terkait dengan kurangnya aktivitas fisik. Dengan mendapatkan jumlah olahraga yang disarankan setiap minggu, maka akan mengurangi risiko terkena stroke. Hanya dengan 30 menit olahraga lima kali seminggu dapat mengurangi risiko stroke sebesar 25 persen,” tutup dokter Nella.
Usai pemaparan dokter Nella, berikutnya Kepala Poli Neurologi RSUD Jombang dr. Sigit Hari Nursjamsu, Sp.N menambahkan, faktor risiko stroke dipicu oleh sejumlah penyakit. Di antaranya, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes. Kemudian kebiasaan merokok, kegemukan atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, serta diet tidak sehat. juga mengingatkan bahwa satu dari empat orang berisiko mengalami stroke dalam hidup mereka.
“Tetapi harap diingat, dengan mengambil langkah-langkah sederhana, hampir bisa dipastikan semua penyakit stroke dapat dicegah. Asal semua ditangani dengan cepat dan akurat,” jelas dokter Sigit dengan ramah dinhadapannpara pasien stroke dan keluarganya.
Sementara itu pantauan di lokasi kegiatan, puluhan pasien yang hadir di lokasi nampak menyimak denga seksama dan serius pemaparan dokter spesialis syaraf ini. Ketika masuk sesi tanya jawab, mereka juga antusias menyampaikan seputar keluhan yang selama ini mereka alami. Semisal tahapan penyembuhan stroke hingga tentang aturan mengkonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter.
Bukan hanya pemaparan materi, dalam kegiatan edukasi dan konseling bagi pasien tersebut, pihak RSUD Jombang juga menyelipkan kegiatan edukatif berupa senam khusus pasien stroke yang dipandu oleh beberapa petugas medis. Petugas yang berada di depan dan sebagian berkeliling di antara pasien stroke memberikan contoh dan aba-aba gerakan senam stroke. Sementara itu para pasien dan keluarganya coba menirukan gerakan senam stroke bersama-sama.
Tema Hari Stroke Sedunia 2024
Terpisah, Direktur RSUD Jombang DR. dr Ma’murotus Sa’diyah M.Kes, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya mengungkapkan, memang peringatan Hari Stroke Sedunia 2024 mengusung tema ‘Ayo Melangkah! Kalahkan Stroke: Mulai dari Diri Sendiri. Hal itu, kata perempuan yang akrab dipanggil Ning Eyik ini, untuk menekankan pentingnya peran individu dalam upaya pencegahan stroke, terutama melalui peningkatan aktifitas fisik.
“Stroke bukan sesuatu yang datang tiba-tiba. Tapi dengan langkah kecil seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam, atau olahraga lainnya, akan membuat diri kita bisa melindungi diri dan orang-orang tercinta dari risiko stroke,” urai alumnus Fakultas Kedokteran Unibraw Malang ini.
Maka untuk menggugah dan menstimulus pasien stroke dan masyarakat sadar perlunya menjaga kesehatan individu, pihak RSUD Jombang menyelenggarakan kegiatan edukasi dan konseling yang waktunya disesuaikan dengan waktu luang pelayanan poli syaraf pada hari Sabtu pagi (02/10/2024).
“Jadi hari ini kita undang seluruh pasien stroke yang telah ditangani oleh pihak RSUD Jombang untuk mendapatkan penyuluhan. Karena bagaimanapun harus disadari, bahwa kesehatan adalah investasi yang paling berharga bagi kita semua. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa berkontribusi lebih baik untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih produktif,” pungkasnya sembari menyelipkan pesan kesehatan. (Kr)