Krisnanews.id – Jombang – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doddy Hanggodo bersama rombongan mengunjungi kantor unit pengelola irigasi di daerah irigasi siman balai besar wilayah sungai brantas (BBWS) di Jalan Pattimura Kecamatan Jombang kota. Kehadiran Menteri PU tersebut dalam rangka mengecek pelaksanaan program digitalisasi pintu air waduk siman yang dikelola BBWS. Begitu tiba di lokasi, Doddy langsung memasukimruang “Siman Control Room” dimana di dalamnya terdapat layar monitor berukuran besar. Monitor tersebut untuk memantau dan mengendalikan pintu air irigasi waduk siman yang ada di kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.
Digitalisasi pengelolaan pintu air di Waduk Siman, yang dikelola oleh Unit Pengelola Irigasi (UPI) Daerah Irigasi (DI) Siman Kabupaten Jombang, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air untuk pertanian.

Inovasi teknologi terkini tersebut, tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga memberi dampak positif bagi produktifitas sektor pertanian di wilayah tersebut.
Ketua Induk Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Siman, Supadi menjelaskan, penerapan sistem digitalisasi pintu air telah membawa manfaat besar bagi para petani. Sebab dengan adanya otomatisasi yang didukung oleh CCTV pada pintu-pintu air, distribusi air menjadi lebih terukur dan sesuai dengan kebutuhan air di persawahan.
“Sebelumnya banyak sawah yang kesulitan mendapatkan pasokan air. Tetapi sekarang distribusinya lebih merata daei hulu hingga ke daerah hilir. Bahkan, sawah yang sebelumnya tidak bisa ditanami, kini bisa diolah kembali. Petani merasa sangat terbantu,” ujar Supadi saat bertemu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) di kantor UPI D.I Siman,di Jalan Pattimura No.100, Kelurahan Jombatan, Kecamatan/ Kabuoaten Jombang, Jawa Timur, Jumat siang (22/11/2024).
Supadi juga menambahkan, meskipun sistem ini baru berjalan selama tiga bulan, namun dampak positifnya sudah mulai dirasakan para petani. Menurut Supadi, kolaborasi yang baik antara petugas irigasi dan petani menjadi kunci keberhasilan pengelolaan irigasi yang lebih efisien.
Supadi menyebutkan, dengan luas area irigasi mencapai 4.852 hektare, HIPPA Siman berharap teknologi ini terus dikembangkan untuk pemerataan dan efisiensi distribusi air.
Tentu saja, sistem digitalisasi ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Dody Hanggodo. Ia menilai penerapan teknologi ini merupakan langkah besar dalam mendukung produktivitas pertanian.
“Digitalisasi memungkinkan area yang sebelumnya sulit teraliri air kini menjadi lebih produktif. Tambahan pengairan hingga 1.500 hektare tentu saja merupakan pencapaian besar yang mendukung peningkatan hasil pertanian di wilayah Kabupaten Kediri, Nganjuk, hingga Jombang,” papar Dody.
Menteri PUPR Dody menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang memprioritaskan ketahanan pangan nasional melalui modernisasi infrastruktur.
“Dengan teknologi seperti ini, kita tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga memberi harapan baru bagi para petani untuk lebih sejahtera,” urai Dody.
Dody berharap digitalisasi pengelolaan pintu air di Waduk Siman dapat menjadi proyek percontohan nasional dalam pengelolaan sumber daya air yang lebih modern dan efisien. Sekaligus mendukung keberlanjutan pembanguanan di sektor pertanian di Indonesia.(Kr)