JOMBANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Kartiyono meminta Bupati Jombang untuk tidak ragu melakukan bersih-bersih oknum di lingkungan pemerintahan yang terkesan membuat gaduh di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebagai salah satu Partai pengusung Warsubi-Salman (WarSa) saat Pilkada Jombang, permintaan wakil rakyat anggota Komisi A dari Fraksi PKB ini menyusul adanya dugaan aktifitas yang meresahkan dari oknum Tenaga Ahli (TA) bertameng LSM membuat resah sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Jombang.

“Saya minta Bupati jangan ragu-ragu membersihkan para “Brutus” di lingkungan kekuasaanya. Siapapun mereka itu,” tegas Kartiyono saat dikonfirmasi sejumlah wartawan melalui wawancara by phone.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang ini mengaku sempat terkejut dengan adanya kabar oknum TA yang bertameng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membuat resah sejumlah OPD.
“Saya terkejut dan kaget, sepertinya Bupati sudah klarifikasi. Tapi bagi saya bukan hanya PR bagi Bupati, tapi ini juga tantangan,” tandasnya.
Wakil rakyat dari Dapil V utara Brantas ini menganggap keberadaan orang-orang yang membuat ulah pada pemerintahan Bupati Jombang adalah ‘Brutus’. Hal itu merujuk pada komitmen Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Warsubi dan Gus Salman untuk membebaskan dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Bupati sudah menyatakan di era pemerintahan beliau akan membebaskan dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,” ungkap politisi yang akrab disapa Mas Yon ini.
Mas Yon juga menegaskan, bahwa Bupati Jombang itu milik masyarakat Jombang terbukti dengan pendulangan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ampu mengais dukungan cukup signifikan hingga 70 persen.
Jangan sampai, lanjutnya, keberadaan para ‘Brutus’ di lingkaran kekuasaan Pemkab Jombang ini akan mereduksi dari pada semangat Bupati Warsubi dalam membawa cahaya baru di pemerintahan Jombang lima tahun ke depan.
“Kalau benar, jangan ragu-ragu juga kalau melibatkan siapapun, Tenaga Ahli atau orang dekat Bupati atau siapa pun sesegera mungkin dibersihkan dari lingkungan dan lingkaran kekuasaan,” tegas Kartiyononyang juga menjabat sebagai Ketua Bapemperda DPRD Jombang.
Kartiyono mengingatkan kembali, jangan sampai 70 persen suara masyarakat Jombang yang mempercayakan Abah Warsubi dan Gus Salman itu direduksi oleh kepentingan pribadi segelintir orang. Apalagi itu sampai mengatasnamakan Tenaga Ahli atau Staf Khusus.
“Harusnya TA itu di bawah kendali Bupati, jangan sampai keberadaan TA justru merongrong kewibawaan Bupati dan Wakil Bupati terpilih,” bebernya.
Kartiyono berharap sesegera mungkin Bupati melakukan tindakan bersih-bersih di lingkaran kekuasaan. Terutama keberadaan para ‘Brutus’ itu. Lingkaran kekuasaan Bupati harus bersih dan steril dari para anasir-anasir jahat yang bersembunyi di ketiak Bupati. Karena mereka akan mereduksi semangat Bupati dan Wakil Bupati dalam membawa perubahan Jombang ke arah yang lebih baik.
“Sudah muncul ke permukaan ada anasir jahat di lingkaran orang dekat Bupati yang justru akan menjadi beban berat bagi pemerintahan Jombang ke depan. Sesegera mungkin keberadaan para ‘Brutus’ harus dibersihkan, siapapun itu!,” tegasnya lagi.
Bagi Mas Yon pilihan perubahan tidak sekedar dari bayang-bayang lama. Namun perubahan itu harus membawa cahaya baru di pemerintahan Kabupaten Jombang.
“Artinya sudahlah Pak Bupati jangan ragu lagi. Pak Bupati mendapat kepercayaan 70 persen suara pemilih, masyarakat Jombang ada di belakang beliau, gak usah takut dengan kelompok tertentu atas nama apapun yang akan merongrong wibawa Bupati dan Wakil Bupati terpilih,” pungkasnya. (Kr)