Krisnanews.id – Surabaya – Sekolah politik tidak hanya berlangsung di ruang kuliah, tetapi juga melalui kegiatan kuliah umum seperti yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.
Ratusan mahasiswa berbagai jurusan antusias mengikuti kuliah umum oleh anggota DPR RI Komisi VII Daerah Pemilihan Surabaya dan Sidoarjo.
Anggota Komisi VII, Bambang Haryo Soekartono menyampaikan pesan khusus untuk para mahasiswa agar tidak apatis dan alergi terhadap politik .
“Mahasiswa adalah investasi bangsa , saya berharap mereka mampu melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini. Jangan apatis terhadap dunia politik,” ucap Bambang usai memberikan kuliah umum.
Bambang menambahkan, kendati dunia politik masih ada hal-hal yang kotor itu adalah oknum, mereka tidak bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan.
“Tidak dipungkiri politik kotor masih ada di bumi ini, seperti money politik. Inilah tantangan buat kalian, buatlah perubahan positif dan jadilah calon pemimpin bangsa yang bersih dan berintegritas,” tambah Bambang.
Ditegaskan BHS demikian ia disapa, jika niatan berpolitik memiliki niat baik dan mempunyai integritas tentu mampu memenangkan kepercayaan rakyat tanpa harus menggunakan money politik.
“Bangun kepercayaan rakyat dengan hati yang bersih, jangan money politik,” tambah Bambang.
Diharapkan melalui kuliah umum ini, lanjut Bambang, agar mampu memberikan rasa keberanian generasi muda untuk menjadi calon pemimpin baru di Generasi Emas 2045.
“Jadilah politisi santun dan selalu berorientasi pada kepentingan rakyat, ” tandas Bambang.
Selain itu, BHS juga mengingatkan bahwa keterlibatan aktif generasi muda dalam politik merupakan kunci bagi perubahan yang lebih baik.
“Kalian harus berani bersuara, menyampaikan pendapat dengan data dan fakta yang kuat. Dengan begitu, kebijakan yang dihasilkan dapat lebih berpihak kepada rakyat dan kepentingan nasional,” tegasnya.
Sementara itu Dekan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Dr. Mangihut Siregar mengungkapkan, alasan dibalik kehadiran BHS sebagai pembicara, yakni untuk memberikan inspirasi melalui pengalaman nyata di dunia politik yang tidak diperoleh di kelas reguler .
“Kami berharap kuliah umum ini dapat memberikan inspirasi bagi para mahasiswa untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam memahami dan mengkritisi kebijakan publik,” ujar Mangihut.
Kuliah umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan BHS, dimana berbagai isu kebijakan publik, termasuk harga sembako, energi, infrastruktur, dan kesejahteraan rakyat, menjadi topik diskusi yang menarik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa UWKS dapat semakin sadar akan peran strategis mereka sebagai pengawal kebijakan publik dan agen perubahan untuk masa depan bangsa.
Menumbuhkan kepercayaan diri dan berpartisipasi aktif di bidang politik terutama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 mendatang. (Mas)
