Krisnanews.id – Jombang – Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Cholil Hasyim, nyaris menjadi korban penipuan dari sosok yang mengaku sebagai Bupati Jombang, Warsubi.
Pengalaman tersebut dialami Cholil Hasyim pada Kamis (25/09/2025) siang, sehari setelah Ia bersama anggota Dewan Pendidikan Jombang melakukan audiensi dengan Bupati Jombang, Warsubi, di ruang Swagata pendopo kabupaten.
Ceritanya, ungkap mantan Purek III Undar Jombang tersebut, pada Kamis siang sekitar pukul 11.41 WIB, ada pesan dari nomor *0823 8140 4057* yang menyebut diri dari Kantor Bupati Jombang.
Pesan ke nomor whatsapp *0823 8140 4057* pribadi tersebut dengan adanya notifikasi panggilan masuk yang tidak terjawab.
Mendapati notifikasi tersebut, Cholil Hasyim kemudian menelepon balik nomor tersebut, namun tidak diangkat.
Beberapa detik kemudian, nomor *0823 8140 4057* tersebut kembali menelepon balik dan memperkenalkan diri sebagai staf dari rumah dinas Bupati Jombang.
“Mengakunya sebagai staf rumah dinas Bupati Jombang,” ungkap Cholil Hasyim, Sabtu (27/09/2025).
Pada sambungan telepon, tuturnya, sang penelepon meminta agar Cholil Hasyim standby dalam waktu sekitar setengah jam, karena Bupati Jombang Warsubi akan berbincang langsung melalui sambungan telepon.
“Dia mengatakan, Pak Bupati mau berbicara langsung dengan saya. Saya diminta stay karena akan segera ditelepon,” kata Cholil Hasyim.
Sekira satu jam kemudian, ungkap Hasyim, Ia menerima panggilan dari nomor yang lain *0823 1850 4288* dan langsung diangkat. Menurutnya, suara dari seberang telepon mirip dengan suara Warsubi, berwibawa khas suara Bupati Jombang, Warsubi. Nada bicaranya, juga khas dengan gaya bicara seorang kepala daerah.
Dalam perbincangan di telepon, sang penelepon yang mengaku sebagai Bupati Jombang itu mengawali dengan kalimat basa-basi tentang kondisi kesehatan dan keluarga. Selanjutnya, sosok penelepon mengalihkan perbincangan soal laporan kinerja dan rencana strategis Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang.
“Yang disampaikan itu hampir sama dengan pembicaraan kita dengan Abah Bupati waktu audiensi,” ungkap Cholil Hasyim.
Sehari sebelumnya, jelas dia, Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang memang melakukan audiensi dengan Bupati Jombang, di Pendopo Kabupaten Jombang.
Audiensi pada Rabu (24/9/2025) tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Jombang Salmanuddin Yazid, Asisten 1 Bupati Jombang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta beberapa kepala OPD.
Namun, kata Cholil Hasyim, pada momen berikutnya, ada kejanggalan-kejanggalan yang mulai Ia rasakan. Sang penelepon mulai membicarakan tentang program pengembangan ekonomi dan koperasi desa merah-putih di Kabupaten Jombang yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Terkait dukungan dari pemerintah pusat, Cholil Hasyim diberitahu oleh sang penelepon jika dukungan tersebut didapatkan atas jasa seseorang. Perbincangan berikutnya, sosok yang mengaku sebagai Bupati Jombang tersebut meminta agar Cholil Hasyim membantu untuk menalangi biaya jasa kepada seseorang dengan mentransfer uang sebesar Rp. 35 juta.
“Bilangnya, kalau bukan saya siapa lagi yang bisa dimintai tolong,” ungkap mantan Wakil Rektor Undar Jombang tersebut.
“Saya diminta transfer Rp. 35 juta ke rekening BCA Norek.4142688330 atas nama Reza Pahlevi. Setelah ngasih nomor rekening, saya diminta langsung mentransfer,” kisah Cholil Hasyim secara runtut.
Setelah memberikan nomor rekening bank BCA. Norek.4142688330 atas nama Reza Pahlevi, lanjut Cholil, sang penelepon mengungkit kembali soal peran Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang. Dari balik telepon, sang Bupati abal-abal tersebut meminta Cholil Hasyim dan seluruh anggota Dewan Pendidikan, untuk bersabar dan dijanjikan bakal didukung penuh oleh Bupati Jombang untuk menjalankan peran dan fungsinya, serta program yang akan dilaksanakan.
“Kalau anggaran Rp 150 sampai 200 juta cukup kan Pak Cholil untuk anggaran Dewan Pendidikan Jombang. Nanti setelah program dari pemerintah pusat turun, pasti saya penuhi kebutuhan Dewan Pendidikan. Nanti komunikasi langsung ke saya saja, jangan lewat yang lain,” tutur Cholil Hasyim menirukan kalimat dari sosok yang mengaku sebagai Bupati Jombang tersebut.
Kalimat janji-janji bakal mendukung penuh pendanaan Dewan Pendidikan tersebut menjadi kata-kata akhir yang didengarkan Cholil Hasyim, hingga akhirnya Ia memutuskan sambungan telepon tersebut.
“Karena sudah tidak masuk akal dan ada indikasi penipuan, langsung saya matikan (sambungan) teleponnya,” ujar Cholil Hasyim.
“Setelah dua nomor itu saya edit dengan tambahan BAHAYA langsung foto hilang lenyap,” lanjut dia.
Cholil Hasyim menambahkan, perihal adanya staf rumah dinas Bupati Jombang, dirinya telah mengonfirmasi jika tidak ada nama sosok yang pertama kali menghubungi dirinya.
Ia juga meyakini jika Bupati Jombang Warsubi tidak akan melakukan tindakan seperti permintaan di telepon, mengingat kekuatan jaringan dan ekonomi keluarga Warsubi, sejak sebelum hingga saat menjabat Bupati Jombang. (Kr)
